Pada malam hari, sekitar pukul 10:00, ketika saya dan dia berbicara di kamarnya, Bunda Muncul dan memberikan pesan ini:
Pesan ini untuk Bapak...
Dia adalah salah satu anak-anakKu yang sangat dicintai oleh Aku dan PutraKu Yesus. Dia sudah dalam Hati Kami.
Katakan padanya agar memberi perhatian penuh terhadap pesan-pesanKu. Pesan-pesanKu untuk semua orang di seluruh dunia. Sebarlah mereka. Katakan padanya agar sebarnya dengan segera mungkin. Kita tidak punya waktu yang terbuang-buang. Waktu berlalu terlalu cepat. Jangan menunda hingga besok apa yang harus dilakukan hari ini. Besok adalah hari Tuhan. Buru-buru lah. Aku ulangi: besok milik Tuhan, milik PutraKu Yesus.
Pada saat itu, saya berpikir apakah tidak masuk ke kongregasi agama untuk mengalami panggilan. Saya bertanya kepada Bunda apakah saya bisa tidak masuk ke kongregasi manapun dan apakah Dia punya sesuatu yang ingin katakan tentang hal ini melalui ibu saya. Bunda menjawab,
Dia harus didorong oleh Bapak.... Ini adalah pilihan Edson. Iman tidak mengubah apa-apa.(1)
(1) Bunda bermaksud bahwa apapun imam itu, mereka selalu akan menjadi imam Gereja Katolik, tidak ada yang berubah dan di mana pun kongregasi yang ingin saya masukkan, iman selalu sama:
Katolik.